A. Pengertian
matematika
Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Perancis), matematico
(Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick/wiskunde (Belanda) berasal
dari perkataan lain mathematica, yang
mulanya diambil dari perkataan lain mathematike,
yang berarti “relating to learning”.
Perkataan itu mempunyai akar kata mathema
yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan mathematike berhubungan erat
dengan perkataan lain yaitu mathemein
yang berarti ilmu bernalar (berpikir).
B. Matematika sebagai ilmu deduktif
Matematika sebagai ilmu
deduktif berarti proses pengerjaan matematika harus bersifat deduktif.
Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan, tetapi harus
berdasarkan pembuktian deduktif. Contoh pembuktian induktif pada penjumlah dua
bilangan genap.
1
|
-3
|
5
|
7
|
2
|
-2
|
6
|
8
|
-2
|
-6
|
2
|
4
|
6
|
2
|
10
|
12
|
8
|
4
|
12
|
14
|
(2m+1)+(2n+1)=2(m+n+1)
Karena m dan n bilangan bulat, maka (m+n+1) bilangan bulat, sehingga 2(m+n+1) adalah bilangan genap. Jadi jumlah
dua bilangan ganjil selalu genap.
C. Matematika sebagai ilmu terstruktur
Matematika mempelajari
tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan dimulai dari
unsur-unsur yang tidak terdefinisikan (underfined terms, basic terms, primitive
terms), kemudian pada unsur yang didefinisikan, ke aksioma/postulat, dan
akhirnya pada teorema (Ruseffendi dalam Suherman, 1980: 50). Sebagai contoh
dapat dilihat susnan topik-topik dalam matematika yang harus dipelajari
terlebih dahulu untuk sampai pada topik persamaan.
D. Matematika ratu pelayan ilmu.
Matematika sebagai ratu atau ibunya
ilmu dimaksudkan bahwa matematika sebagai sumber dari ilmu yang lain. Contoh
teori Mendel dalam Biologi melalui konsep Probabilitas.
Dari ketiga uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa matematika berkaitan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak
yang tersusun secara terstruktur, penalaranya deduktif, dan sebagai sumber bagi
ilmu yang lain. Hal ini juga disampaikan Hudojo (1988) yang menyatakan bahwa
matematika berkenaan dengan ide-ide/konsep-konsep abstrak yang tersusun secara
hirarkis dan penalarannya deduktif.
Daftar Pustaka
Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Suherman, E, at
al. 2003. Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.