16. Talking Stick
Langkah-langkah model pembelajaran Talking
Stick:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b. Guru menyampaikan materi pokok yang
akan dipelajari kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi
pada pegangannya.
c. Setelah selesai membaca buku dan
memepelajariny, kemudian mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya.
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan
kepada siswa setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar
siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
e. Guru memberikan kesimpulan.
f. Evaluasi.
17. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah model pembelajaran Bertukar Pasangan:
a. Setiap siswa mendapat satu pasangan
(guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya).
b. Guru memberikan tugas dan siswa
mengerjakan tugas dengan pasangannya.
c. Setelah selesai, setiap pasangan
bergabung dengan satu pasangan lainnya.
d. Kedua pasangan tersebut bertukar
pasangan, masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakkan dan
mengukuhkan jawaban mereka.
e. Temuan baru yang didapat dari
pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
18. Snowball Throwing
Langkah-langkah model pembelajaran Snowball
Throwing:
a. Guru menyampaikan materi yang
disajikan.
b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali
ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temannya.
d. Kemudian masing-masing siswa diberikan
satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15
menit.
f. Setelah siswa dapat satu bola/satu
pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g. Evaluasi.
h. Penutup.
19. Student Facilitator and Explaining
Langkah-langkah model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan
materi.
c. Memberikan kesempatan siswa/peserta
untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun
yang lainnya.
d. Guru menyimpulkan ide/pendapat dari
siswa.
e. Guru menerangkan semua materi yang
disajikan saat itu.
f. Penutup.
20. Course Review Horay
Langkah-langkah model pembelajaran Course
Review Horay:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
b. Guru mendemonstrasikan/menyajikan
materi.
c. Memberikan kesempatan siswa tanya
jawab.
d. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh
membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai
dengan selera masing-masing siswa.
e. Guru membaca soal secara acak dan
siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung
didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salah diisi tanda silang (´).
f. Siswa yang sudah mendapat tanda (Ö)
vertikal atau horizontal, atau diagonal harus berteriak Horay atau yel-yel lainnya.
g. Penutup.
21. Demonstration
Model pembelajaran ini khusus materi yang memerlukan peragaan atau
percobaan. Langkah-langkah model pembelajaran Demonstration:
a. Guru menyampaikan tujuan intruksional
khusus.
b. Guru menyampaikan gambaran sekilas
materi yang akan disampaikan.
c. Siapkan bahan atau alat yang
diperlukan.
d. Menunjukkan salah seorang siswa untuk
mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
e. Seluruh siswa memerhatikan demonstrasi
dan menganalisa.
f. Tiap siswa atau kelompok mengemukakan
hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan.
22. Explicit Instruction
Model pembelajaran Explicit
Instruction diperkenalkan oleh Rosenshina dan Steven. Langkah-langkah model
pembelajaran Explicit Instruction:
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
siswa.
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan.
c. Membimbing pelatihan.
d. Mengecek pengalaman dan memberi umpan
balik.
e. Memberikan kesempatan untuk latihan
lanjutan.
23. Inside-Outside Circle
Model pembelajaran Inside-Outside
Circle diperkenalkan oleh Spencer Kagan. Langkah-langkah model pembelajaran Inside-Outside Circle:
a. Separuh siswa berdiri membentuk
lingkaran kecil dan menghadap keluar.
b. Separuh siswa lainnya membentuk
lingkaran di luar lingkaran pertama menghadap ke dalam.
c. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran
kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh
semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
d. Kemudian siswa berada di lingkaran
kecil diam di tempat sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser
satu atau dua langkah searah jarum jam.
e. Sekarang giliran siswa berada di
lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.
24. Tebak Kata
Langkah-langkah model pembelajaran Tebak Kata:
a. Guru menjelaskan kompetensi.
b. Guru mengkondisikan siswa untuk
berdiri berpasangan di depan kelas.
c. Semetara siswa pembawa kartu 10 X 10
cm membacakan kata-kata yang tertulis di dalamnya pasangannya harus menebak apa
yang dimaksud dalam kartu 10 X 10 cm. Jawaban tepat sesuai dengan kartu yang
ditempelkan di dahi atau telinga.
d. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang
tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Jika belum tepat pada waktu
yang ditetapkan, boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung
memberi jawabannya.
e. Demikian seterusnya.
25. Word Square
Langkah-langkah model pembelajaran Word
Square:
a. Sampaikan materi sesuai tujuan
pembelajaran khusus.
b. Bagikan lembaran kegiatan sesuai
contoh.
c. Siswa disuruh menjawab soal kemudian
mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban. Berikan opini setiap jawaban dalam
kotak.
26. Take and Give
Media uang diperlukan dalam model ini sebagai berikut.
a. Kartu ukuran ± 10 X 15
cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu
yang lainnya, materi sesuai dengan TPK).
b. Kartu contoh sejumlah siswa.
27. Time Token
Model ini diperkenalkan oleh Arends. Langkah-langkah model pembelajaran Time Token:
Kondisikan siswa untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning).
a. Tiap siswa diberi kupon berbicara
dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu
keadaan.
b. Jika telah selesai bicara, kupon yang
dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu kupon.
c. Siswa yang telah habis kuponnya tak
boleh bicara lagi. Yang masing pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
d. Dan seterusnya.
28. Pair Checks
Model ini diperkenalkan oleh Spencer. Langkah-langkah model pembelajaran Pair Checks:
a. Bekerja Berpasangan
Bentuk tim dalam pasangan-pasangan dua siswa dalam pasangan itu mengerjakan
soal yang pas sebab semua itu akan membantu melatih.
b. Pelatih Mengecek
Apabila partner benar, pelatih memberi kupon.
c. Bertukar Peran
Seluruh partner bertukar peran dan mengulangi langkah 1-3.
d. Pasangan Mengecek
Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban.
e. Penegasan Guru
Guru mengarahkan jawaban/ide sesuai konsep.
29. Keliling Kelompok
Langkah-langkah model pembelajaran Keliling Kelompok:
a. Salah
satu siswa dari masing-masing kelompok menilai dengan membrikan pandangan dan
pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
b.
Siswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
c. Demikian
seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari
kiri ke kanan.
30. Tari Bambu
Langkah-langkah model pembelajaran Tari Bambu:
a. Separuh kelas atau seperampat jika
jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang mereka bisa
berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela
deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memeudahkan pembentukkan kelompok
karena diperlukan waktu relatif singkat.
b. Separuh kelas lainnya berjajar dan
menghadap jajaran yang pertama.
c. Dua siswa yang berpasangan dari kedua
jajaran berbagi informasi.
d. Kemudian satu atau dua siswa yang
berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya.
Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat
pasangan yang baru untuk berbagi, pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan
kebutuhan.
31. Dua Tinggal Dua Tamu (Two stay two stray)
Model pembelajaran Two stay two stray diperkenalkan oleh
Spencer Kagan. Langkah-langkah model pembelajaran Two stay two stray:
a. Siswa bekerja sama dalam kelompok
berempat seperti biasa.
b. Setelah selesai, dua orang dari
masing-masing bertamu kedua kelompok lain.
c. Dua oarang yang tinggal dalam kelompok
bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
d. Tamu mohon diri dan kembali ke
kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
Kelebihan:
a. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
c. Lebih berorientasi pada keaktifan.
d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
g. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar
32. PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
a. Aktif: proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, menanyakan, dan
mengemukakan gagasan.
b. Kreatif: guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
c. Efektif: menghasilkan apa yang harus dikuasai
siswa setelah proses pembelajaran langsung, sebab pembelajaran memiliki
sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
d. Menyenangkan: suasana belajar-mengajar
menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar
sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
Langkah-langkah kegiatan model pembelajaran PAKEM:
Kelebihan:
a) Peserta didik terlibat secara aktif
baik fisik, mental maupun emosional.
b) Kegiatan pembelajaran memungkinkan
terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik.
c) Kegiatan pembelajarannya memungkinkan
terjadinya interaksi multi arah.
Kelemahan:
a) Membutuhkan dana, dalam pembelajaran yang PAKEM sering kita memakai media sehingga membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran
b) Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM guru dituntut untuk kerja extra dalam pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang diinginkan
c) Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan
a) Membutuhkan dana, dalam pembelajaran yang PAKEM sering kita memakai media sehingga membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran
b) Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM guru dituntut untuk kerja extra dalam pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang diinginkan
c) Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan
d) Kurangnya kreatifitas guru, dalam pembelajaran
PAKEM guru cenderung malas untuk melakukan pembelajaran yang inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif).
Bandung: Yrama Widya.
Suherman, E, at
al. 2003. Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.