Minggu, 11 Mei 2014

MODEL PEMBELAJARAN CTL PART II


16.  Talking Stick
Langkah-langkah model pembelajaran Talking Stick:
a. Guru menyiapkan sebuah tongkat.
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari kemudian memberikan kesempatan kepada  siswa untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya.
c.  Setelah selesai membaca buku dan memepelajariny, kemudian mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya.
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
e.    Guru memberikan kesimpulan.
f.       Evaluasi.

17.  Bertukar Pasangan
Langkah-langkah model pembelajaran Bertukar Pasangan:
a.  Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya).
b.      Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya.
c.       Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan lainnya.
d.   Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakkan dan mengukuhkan jawaban mereka.
e.    Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula.

18.  Snowball Throwing
Langkah-langkah model pembelajaran Snowball Throwing:
a.      Guru menyampaikan materi yang disajikan.
b.    Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
d.  Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e.     Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
f.   Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
g.      Evaluasi.
h.      Penutup.

19.  Student Facilitator and Explaining
Langkah-langkah model pembelajaran Student Facilitator and Explaining:
a.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b.    Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
c.     Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya.
d.    Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
e.     Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
f.       Penutup.

20.  Course Review Horay
Langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay:
a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b.      Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
c.       Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.
d.     Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa.
e.     Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salah diisi tanda silang (´).
f.     Siswa yang sudah mendapat tanda (Ö) vertikal atau horizontal, atau diagonal harus berteriak Horay atau yel-yel lainnya.
g.      Penutup.

21.  Demonstration
Model pembelajaran ini khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan. Langkah-langkah model pembelajaran Demonstration:
a.       Guru menyampaikan tujuan intruksional khusus.
b.      Guru menyampaikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
c.       Siapkan bahan atau alat yang diperlukan.
d.  Menunjukkan salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
e.       Seluruh siswa memerhatikan demonstrasi dan menganalisa.
f.   Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan.
g.      Guru membuat kesimpulan.

22.  Explicit Instruction
Model pembelajaran Explicit Instruction diperkenalkan oleh Rosenshina dan Steven. Langkah-langkah model pembelajaran Explicit Instruction:
a.       Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
b.      Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.
c.       Membimbing pelatihan.
d.      Mengecek pengalaman dan memberi umpan balik.
e.       Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

23.  Inside-Outside Circle
Model pembelajaran Inside-Outside Circle diperkenalkan oleh Spencer Kagan. Langkah-langkah model pembelajaran Inside-Outside Circle:
a.       Separuh siswa berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar.
b.      Separuh siswa lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama menghadap ke dalam.
c.   Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
d.   Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
e.   Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya.

24.  Tebak Kata
Langkah-langkah model pembelajaran Tebak Kata:
a.       Guru menjelaskan kompetensi.
b.      Guru mengkondisikan siswa untuk berdiri berpasangan di depan kelas.
c.       Semetara siswa pembawa kartu 10 X 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis di dalamnya pasangannya harus menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 X 10 cm. Jawaban tepat sesuai dengan kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
d.      Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Jika belum tepat pada waktu yang ditetapkan, boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
e.       Demikian seterusnya.

25.  Word Square
Langkah-langkah model pembelajaran Word Square:
a.       Sampaikan materi sesuai tujuan pembelajaran khusus.
b.      Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.
c.       Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban. Berikan opini setiap jawaban dalam kotak.

26.  Take and Give
Media uang diperlukan dalam model ini sebagai berikut.
a.   Kartu ukuran ± 10 X 15 cm sejumlah peserta tiap kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya, materi sesuai dengan TPK).
b.      Kartu contoh sejumlah siswa.

27.  Time Token
Model ini diperkenalkan oleh Arends. Langkah-langkah model pembelajaran Time Token:
Kondisikan siswa untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning).
a.     Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan.
b.      Jika telah selesai bicara, kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap berbicara satu kupon.
c.    Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang masing pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis.
d.      Dan seterusnya.

28.  Pair Checks
Model ini diperkenalkan oleh Spencer. Langkah-langkah model pembelajaran Pair Checks:
a.       Bekerja Berpasangan
Bentuk tim dalam pasangan-pasangan dua siswa dalam pasangan itu mengerjakan soal yang pas sebab semua itu akan membantu melatih.
b.      Pelatih Mengecek
Apabila partner benar, pelatih memberi kupon.
c.       Bertukar Peran
Seluruh partner bertukar peran dan mengulangi langkah 1-3.
d.      Pasangan Mengecek
Seluruh pasangan tim kembali bersama dan membandingkan jawaban.
e.       Penegasan Guru
Guru mengarahkan jawaban/ide sesuai konsep.

29.  Keliling Kelompok
Langkah-langkah model pembelajaran Keliling Kelompok:
a.  Salah satu siswa dari masing-masing kelompok menilai dengan membrikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
b.      Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
c.     Demikian seterusnya giliran bicara bisa dilaksanakan arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan.

30.  Tari Bambu
Langkah-langkah model pembelajaran Tari Bambu:
a.       Separuh kelas atau seperampat jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang mereka bisa berjajar di depan kelas. Kemungkinan lain adalah siswa berjajar di sela-sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memeudahkan pembentukkan kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat.
b.      Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama.
c.       Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.
d.      Kemudian satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini masing-masing siswa mendapat pasangan yang baru untuk berbagi, pergeseran bisa dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.

31.  Dua Tinggal Dua Tamu (Two stay two stray)
Model pembelajaran Two stay two stray diperkenalkan oleh Spencer Kagan. Langkah-langkah model pembelajaran Two stay two stray:
a.       Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.
b.      Setelah selesai, dua orang dari masing-masing bertamu kedua kelompok lain.
c.    Dua oarang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
d.     Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
Kelebihan:
a. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
c. Lebih berorientasi pada keaktifan.
d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
e. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
f. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
g. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

32.  PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
a.       Aktif: proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, menanyakan, dan mengemukakan gagasan.
b.      Kreatif: guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
c.       Efektif: menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran langsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
d.      Menyenangkan: suasana belajar-mengajar menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
           
           Langkah-langkah kegiatan model pembelajaran PAKEM:


Kelebihan:
a)      Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional.
b) Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik.
c)      Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.

Kelemahan:
a)    Membutuhkan dana, dalam pembelajaran yang PAKEM sering kita memakai media       sehingga membutuhkan biaya yang lebih untuk menunjang proses pembelajaran
b)      Pengembangan RPP, dalam pembelajaran PAKEM guru dituntut untuk kerja extra        dalam pengembangan pembuatan RPP agar dapat menciptakan pembelajaran yang          diinginkan
c)    Manajemen kelas, dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan               suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan
             d)       Kurangnya kreatifitas guru, dalam pembelajaran PAKEM guru cenderung malas                          untuk melakukan pembelajaran yang inovatif.  

DAFTAR PUSTAKA

 Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Suherman, E, at al. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar